Minggu, 08 Februari 2015

Anak Dan Seorang Ibu

Bismillah,,
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang ,

Sahabat pembaca yang di rahmati Allah , di hari ini sudahkah kita bersyukur atas nikmat Allah yang sudah di berikan kepada kita ?

semoga sahabat pembaca adalah seorang yang pandai bersyukur atas semua nikmat Allah yang di berikan.
Sahabat, apa status sahabat saat ini ? seorang anak? seorang Ibu ? Seorang Istri ? atau Seorang tokoh masyarakat ?

Apapun status sahabat saat ini kita mesti bersyukur karena msih di beri kehidupan dan kesehatan. Jika sahabat seorang ibu,, sudah kita menyayangi anak kita ? mendidik nya secara ajaran agama dan membimbing nya menjadi generasi yang di banggakan oleh agama, bangsa dan negara. Saya paham bagaimana sulit nya menjadi seorang ibu, mulai dari mengandung, yang di awal kandungan kita selalu lemas, muntah-muntah , makan tidak enak dan lain-lain. Setelah kandungan besar kita serba susah untuk melakukan aktivitas. Dan setelah waktunya tiba melahirkan, kita berjuang untuk proses melahirkan yang sakitnya sungguh luar biasa. Disaat melahirkan inilah seorang ibu bertaruh nyawa untuk memperjuangkan buah hati nya agar bisa lahir ke dunia dengan selamat.

Setelah anak kita lahir ke dunia, seorang senantiasa merawatnya. Mulai dari menyusui, menimangnya ketika menangis, memberi obat ketika sakit dan bahkan sampai tidak tidur semalaman jika sang anak sakit. Setelah sang anak beranjal dewasa , sang anak mulai aktif dengan sejuta kreatifitas dan inivasinya. Tidak memikirkan ini bahaya atau tidak . Siapa yang bertanggungjawab dari semua aktifitas sang anak ? Tentu seorang ibu.

Anak adalah amanah dari yang Kuasa, walau anak nakal dan sering membuat orang tua marah. Janganlah sekali memarahi anak. Semua kegiatan orang tua baik itu positif atau negatif semua akan di tiru oleh anak kita. Meredam emosi lebih baik jika kita berada di hadapan seorang anak.

Jika kita , seorang ibu selalu memarahi anak maka itu tanda nya kita mendidik anak kita menjadi anak yang suka marah. Suatu saat jika kita nasehati akan melawan orang tua. Berbeda dengan jika kita berbuat manis di hadapan anak. Ini artinya kita mendidik seorang anak agar memiliki kepribadiaan yang baik. Maka dari itu, mari kita jga anak kita dengan sebaik-sebaiknya.

Sahabat , saya menuliskan semua ini bukan saya sudah menjadi seorang ibu yang sempurna. Ini semua juga nasehat untuk saya khususnya. Karena menjadi seorang ibu muda dan anak yang super aktif, sungguh menguji kesabaran saya. Sahabat doakan saya semoga saya bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak saya kelak.. aamiin